A. Pendahuluan
Statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisis data, serta pengambilan kesimpulan. Dari definisi jelas bahwa pengumpulan data merupakan tahapan pertama dalam statistika. Adanya data tersebut memungkinkan untuk mengetahui berbagai macam informasi yang diinginkan. Makin banyak data makin banyak pula informasi yang dapat diperoleh. Namun, data juga harus disajikan secara tepat agar memiliki arti dan mudah dipahami oleh setiap orang sehingga statistika yang perananya sebagai pembantu dalam pengambilan keputusan dapat diterapkan dalam semua bidang ilmu dan kehidupan manusia.
Data-data statistika diperoleh dari pengumpulan data yang bisa dilakukan dengan berbagai metode. Selanjutnya data-data tersebut diolah kemudian disajikan dalam bentuk tabel atau diagram untuk mempermudah pembacaan data tersebut. Dalam hal ini akan diuraikan pengumpulan data dan penyajian data dengan tabel.
B. Pengumpulan Data
Sebelum pengumpulan data dilakukan, harus diketahui untuk apa data itu dikumpulkan. Apakah hanya sekadar untuk mendapatkan gambaran mengenai suatu keadaan atau memecahkan suatu persoalan. Apapun tujuan pengumpulan data harus diketahui jenis elemen dan karakteristik dari elemen tersebut.
• Elemen adalah unit terkecil dari objek penelitian. Elemen dapat berupa orang (pegawai negeri, mahasiswa, pedagang, karyawan, konsumen, dan sebagainya), organisasi atau badan usaha (perusahaan, sekolah/universitas, departemen, kabupaten, desa, rumah tangga, pasar, dan lain-lain), atau barang (kendaraan, mesin, gedung, dan sebagainya).
• Karakteristik adalah sifat-sifat, ciri-ciri atau hal-hal yang dimiliki oleh elemen, yaitu semua keterangan mengenai elemen. Misalnya, universitas maka karakteristiknya antara lain mahasiswa, jumlah dosen, dan banyaknya fakultas.
• Variabel atau peubah ialah sesuatu yang nilainya dapat berubah dan berbeda. Nilai karakteristik suatu elemen merupakan nilai variabel, misalnya harga, hasil penjualan, umur, tinggi badan, tekanan darah, dan lain sebagainya. Biasanya untuk menunjukkan variabel dipergunakan huruf latin (X, Y, Z) atau Yunani.
1. Metode Pengumpulan Data
Di dalam statistik di kenal dua cara pengumpulan data, yaitu cara sensus dan cara sampling.
a. Sensus
Sensus adalah cara pengumpulan data di mana seluruh elemen populasi diselidiki satu per satu. Data yang diperoleh sebagai hasil pengolahan sensus disebut data yang sebenarnya (true value), atau sering disebut parameter. Contoh, hasil sensus penduduk tahun 1980 memberikan data sebenarnya mengenai penduduk Indonesia yang meliputi jumlahnya menurut umur, menurut jenis kelamin, menurut lapangan kerja, menurut agama dan pendidikan.
b. Sampling
Sampling adalah cara pengumpulan data di mana yang diselidiki adalah elemen sampel dari suatu populasi. Data yang diperoleh dari hasil sampling merupakan data perkiraan (estimate value). Jadi jika dari 1000 perusahaan hanya akan diselidiki 100 saja, maka penyelidikannya merupakan suatu perkiraan. Misalnya perkiraan jumlah karyawan, perkiraan jumlah produksi, perkiraan jumlah modal, perkiraan rata-rata gaji karyawan per bulan dan lain-lain. Jika data yang berdasarkan jumlah semua elemen populasi disebut parameter, maka yang dihitung berdasarkan sampel disebut statistik.
Dibandingkan dengan sensus, pengumpulan data dengan cara sampling membutuhkan biaya yang jauh lebih sedikit, memerlukan waktu yang lebih cepat, tenaga yang tidak terlalu banyak, dan dapat menghasilkan cakupan data yang lebih luas serta terperinci. Cara ini lebih disukai dengan pertimbangan biaya dan waktu serta penelitian yang bersifat mendesak.
Dalam melakukan sensus maupun sampling, banyak langkah yang dapat ditempuh dalam usaha mengumpulkan data antara lain :
1. Mengadakan penelitian langsung ke lapangan atau di laboratorium terhadap objek penelitian. Hasilnya dicatat untuk kemudian dianalisis.
2. Mengambil atau mengunakan, sebagian atau keseluruhan dari kumpulan data yang telah dicatat atau dilaporkan oleh badan atau orang lain.
3. Mengadakan angket; yakni cara pengumpulan data dengan menggunakan daftar isian atau daftar pertanyaan yang telah disiapkan dan disusun sedemikian rupa sehingga calon responden hanya tinggal mengisi atau menandainya dengan mudah dan cepat.
2. Cara Pengambilan Sampel
Ada dua cara pengambilan sampel, yaitu cara acak (random) dan bukan acak (nonrandom).
a. Cara acak adalah suatu cara pemiliha sejumlah elemen dari populasi untuk menjadi anggota sampel, dimana pemilihannya dilakukan sedemikian rupa sehingga setiap elemen mendapat kesempatan yang sama (equal chance) untuk dipilih menjadi anggota sampel.
b. Cara bukan acak adalah suatu cara pemilihan elemen dari populasi untuk menjadi anggota sampel, dimana setiap elemen tidak mendapat kesempatan yang sama untuk dipilih. Cara ini lebih bersifat subjektif dan samplingnya disebut nonprobability sampling, setiap elemen tidak memiliki probabilitas sama untuk dipilih.
3. Alat Pengumpulan Data
Alat atau device untuk memperoleh keterangan dari objek atau yang akan diteliti antara lain :
o daftar pertanyaan
o wawancara
o observasi ataupengamatan langsung
o melalui pos, telepon, atau alat komunikasi lainnya
Bagian terpenting dari pengumpulan data adalah merancang kuesioner. Kuesioner atau daftar isian adalah satu set pertanyaan yang tealah disusun secara sistematis dan standar sehingga pertanyaan yang sama dapat diajukan terhadap setiap responden.
o Sistematis berarti item-item pertanyaan disusun menurut logika (logical sequence) sesuai maksud dan tujuan pengumpulan data.
o Sedangkan, standar adalah setiap item pertanyaan mempunyai pengertian, konsep, dan definisi yang sama. Selain itu pertanyaan harus sopan, pantas, dan usahakan tidak akan. menyinggung perasaan calon responden.
Dalam menyusun kuesioner yang baik, harus diarahkan pada dua tujuan utama, yaitu;
o Memperoleh informasi/ data yang berhubungan dengan maksud dan tujuan survei.
o Mengumpulkan informasi dengan kecermatan dan ketelitian yang dapat dipertanggungjawabkan.
4. Pembulatan Angka
Untuk keperluan perhitungan, analisis atau laporan, sering dikehendaki pencatatan data kuantitatif yang lebih sederhana. Karenanya bilangan-bilangan perlu disederhanakan atau dibualatkan. Untuk itu kita memakai aturan-aturan sebagai berikut:
Aturan 1 : Jika angka terkiri dari yang harus dihilangkan 4 atau kurang, maka angka terkanan dari yang mendahuluinya tidak berubah.
Aturan 2 : Jika angka terkiri dari yang harus dihilangkan lebih dari 5 atau 5 diikuti oleh angka bukan nol, maka angka terkanan dari yang mendahuluinya bertambah dengan satu.
Aturan 3 : Jika angka terkiri dari yang harus dihilangkan hanya 5 atau 5 yang diikuti oleh angka-angka nol belaka, maka angka terkanan dari yang mendahuluinya tetap jika ia genap, tambah jika ia ganjil.
5. Pemeriksaan Terhadap Data
Sebelum data diolah lebih lanjut, data harus diperiksa kembali. Hal ini perlu, untuk menghindarkan dari hal-hal yang tidak diinginkan misalnya kekeliruan ataupun ketidakbenaran tentang data. Tidak beresnya alat pengukur, tidak telitinya orang yang membaca alat-alat untuk mendapatkan data dan tidak telitinya waktu pencatatan atau menyalin data akan menghasilkan data yang kebenarannya tidak dapat dipercaya.
Periksalah apakah ada data yang meragukan; dan jika terjadi cepatlah diyakinkan kebenarannya. Demikian pula, periksalah apakah semua pertanyaan dalam kuesioner sudah diisi oleh respoden. Jika terdapat yang kosong usahakan melengkapinya. Kecerobohan dan sikap masa bodoh para petugas yang akan menimbulkan data yang tidak benar haruslah diatasi. Jika ada data yang terpaksa harus ditaksir nilainya, maka lakukan dengan sebaik-baiknya.
Cogito Ergo Sum ("Aku berpikir maka aku ada") adalah kutipan dari seorang filsuf bernama René Descartes (Latin: Renatus Cartesius, Filsuf dan Matematikawan Perancis)
Sabtu, Oktober 23, 2010
PENGUMPULAN DATA
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar