Kemampuan komunikasi matematis peserta didik bisa dinilai lewat lisan dan tulisan. Hal ini dapat diartikan sebagai suatu kemampuan siswa dalam menyampaikan sesuatu yang diketahuinya melalui peristiwa dialog atau saling hubungan yang terjadi di lingkungan kelas yang dilakukan oleh guru dan peserta didik, dimana terjadi pengalihan pesan. Pesan yang dialihkan berisi tentang materi matematika yang dipelajari siswa, misalnya berupa konsep, rumus, atau strategi penyelesaian suatu masalah.
a. Identifikasi tugas-tugas belajar yang berkaitan dengan kemampuan komunikasi matematis siswa melalui lisan
Menurut Brenner Communication in mathematics mencangkup dua kompetensi dasar, sebagai
berikut.
a. Mathematical
register, yaitu kemampuan
peserta didik dalam menjelaskan ide, situasi, dan relasi matematika, dengan
kata-kata, sintaksis, maupun frase, secara tertulis.
b.
Representations, yaitu kemampuan peserta didik dalam menggambarkan
atau menginterpretasikan ide, situasi, dan relasi matematika, dengan gambar
benda nyata, diagram, grafik, ataupun secara geometris.
Berdasar 2 kompetensi dasar di atas, tersusunlah 7 indikator kemampuan komunikasi matematik
yaitu sebagai berikut.
- Menghubungkan benda nyata, gambar atau diagram ke dalam ide matematika.
- Menjelaskan ide, situasi, dan relasi matematika melalui tulisan, dengan benda nyata, gambar, grafik dan aljabar.
- Menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol matematika.
- Membaca dengan pemahaman atau presentasi matematika tertulis.
- Membuat konjektur/ dugaan, menyusun argumen, merumuskan definisi dan generalisasi.
- Menjelaskan dan membuat pertanyaan tentang matematika kemudian menjawabnya.
- Menarik kesimpulan, menyusun bukti, memberikan alasan atau bukti terhadap beberapa solusi
·
Membaca dengan pemahaman atau presentasi
matematika tertulis .
·
Membaca dengan pemahaman atau presentasi
matematika tertulis
·
Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan
guru terkait materi yang diajarkan
·
Membuat pertanyaan tentang
matematika kemudian menjawabnya.
Tugas-tugas
belajar yang berkaitan dengan kemampuan
komunikasi matematis siswa melalui tulisan, yaitu:
·
Menjelaskan ide, situasi, dan
relasi matematika malalui tulisan
·
Menghubungkan benda nyata, gambar atau
diagram ke dalam ide matematika.
·
Membuat konjektur/ dugaan, menyusun
argumen, merumuskan definisi dan generalisasi.
Pada saat pembelajaran trigonometri dengan kompetensi dasar memahami
konsep perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku melalui penyelidikan
dan diskusi tentang hubungan perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian dalam
beberapa segitiga siku- siku sebangun dengan menggunakan model pembelajaran Think
Pair Share (TPS). Kemampuan komunikasi
matematis lisan siswa dapat
dilihat dari bagaimana siswa melakukan
presentasi dari hasil lembar kerja pada fase Share.
d. Rancangkan program pembelajaran yang menggunakan penilaian otentik untuk menilai kemampuan komunikasi matematis tulisan
Pada saat pembelajaran trigonometri dengan kompetensi dasar memahami
konsep perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku melalui penyelidikan
dan diskusi tentang hubungan perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian dalam
beberapa segitiga siku- siku sebangun dengan menggunakan model pembelajaran Think
Pair Share (TPS). Kemampuan
komunikasi matematis tulisan siswa dapat
dilihat dari bagaimana siswa berinteraksi
dan berdiskusi dengan teman sebangku untuk mengerjakan lembar kerja pada fase Pair.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar