Minggu, Februari 17, 2019

Indikator Kemampuan Komunikasi Matematis

Kemampuan komunikasi matematis peserta didik bisa dinilai lewat lisan dan tulisan. Hal ini dapat diartikan sebagai suatu kemampuan siswa dalam menyampaikan sesuatu yang diketahuinya melalui peristiwa dialog atau saling hubungan yang terjadi di lingkungan kelas yang dilakukan oleh guru dan peserta didik, dimana terjadi pengalihan pesan. Pesan yang dialihkan berisi tentang materi matematika yang dipelajari siswa, misalnya berupa konsep, rumus, atau strategi penyelesaian suatu masalah.

  a. Identifikasi tugas-tugas belajar yang berkaitan dengan kemampuan komunikasi matematis siswa melalui lisan 
Menurut Brenner Communication in mathematics  mencangkup dua kompetensi dasar, sebagai berikut.
a.       Mathematical register, yaitu kemampuan peserta didik dalam menjelaskan ide, situasi, dan relasi matematika, dengan kata-kata, sintaksis, maupun frase, secara tertulis.
b.      Representations, yaitu kemampuan peserta didik dalam menggambarkan atau menginterpretasikan ide, situasi, dan relasi matematika, dengan gambar benda nyata, diagram, grafik, ataupun secara geometris.
Berdasar 2 kompetensi dasar di atas, tersusunlah 7 indikator kemampuan komunikasi matematik yaitu sebagai berikut.
  1. Menghubungkan benda nyata, gambar atau diagram ke dalam ide matematika.
  2. Menjelaskan ide, situasi, dan relasi matematika melalui tulisan, dengan benda nyata, gambar, grafik dan aljabar.
  3. Menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol matematika.
  4. Membaca dengan pemahaman atau presentasi matematika tertulis. 
  5. Membuat konjektur/ dugaan, menyusun argumen, merumuskan definisi dan generalisasi. 
  6. Menjelaskan dan membuat pertanyaan tentang matematika kemudian menjawabnya. 
  7. Menarik kesimpulan, menyusun bukti, memberikan alasan atau bukti terhadap beberapa solusi 
Tugas-tugas belajar yang berkaitan dengan kemampuan komunikasi matematis siswa melalui lisan, yaitu: 
·         Membaca dengan pemahaman atau presentasi matematika tertulis .
·         Membaca dengan pemahaman atau presentasi matematika tertulis
·         Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru terkait materi yang diajarkan
·         Membuat pertanyaan tentang matematika kemudian menjawabnya.

 b. Identifikasi tugas-tugas belajar yang berkaitan dengan kemampuan komunikasi matematis siswa melalui tulisan 
Tugas-tugas belajar yang berkaitan dengan kemampuan komunikasi matematis siswa melalui tulisan, yaitu:
·         Menjelaskan ide, situasi, dan relasi matematika malalui tulisan
·         Menghubungkan benda nyata, gambar atau diagram ke dalam ide matematika.
·         Membuat konjektur/ dugaan, menyusun argumen, merumuskan definisi dan generalisasi.

 c. Rancangkan program pembelajaran yang menggunakan penilaian otentik untuk menilai kemampuan komunikasi matematis lisan. 

Pada saat pembelajaran trigonometri dengan kompetensi dasar memahami konsep perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku melalui penyelidikan dan diskusi tentang hubungan perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian dalam beberapa segitiga siku- siku sebangun dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share (TPS). Kemampuan komunikasi matematis lisan siswa dapat dilihat dari bagaimana siswa melakukan presentasi dari hasil lembar kerja pada fase Share.

 d. Rancangkan program pembelajaran yang menggunakan penilaian otentik untuk menilai kemampuan komunikasi matematis tulisan

Pada saat pembelajaran trigonometri dengan kompetensi dasar memahami konsep perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku melalui penyelidikan dan diskusi tentang hubungan perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian dalam beberapa segitiga siku- siku sebangun dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share (TPS).  Kemampuan komunikasi matematis tulisan siswa dapat dilihat dari bagaimana siswa berinteraksi dan berdiskusi dengan teman sebangku untuk mengerjakan lembar kerja pada fase Pair.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar